BISNIS

Laporan Auditor: Komponen dan Contoh yang Diperlukan

 


Apa Risiko Audit?

Risiko audit adalah risiko bahwa laporan keuangan salah secara material, meskipun opini audit menyatakan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.


HAL-HAL YANG UTAMA

Risiko audit adalah risiko bahwa laporan keuangan salah secara material, meskipun opini audit menyatakan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Risiko audit dapat menimbulkan tanggung jawab hukum bagi kantor akuntan publik bersertifikat (CPA) yang melakukan pekerjaan audit.

Perusahaan audit memiliki asuransi malpraktek untuk mengelola risiko audit dan potensi tanggung jawab hukum.

Dua komponen risiko audit adalah risiko salah saji material dan risiko deteksi.

Memahami Risiko Audit

Tujuan audit adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat rendah yang wajar melalui pengujian yang memadai dan bukti yang cukup. Karena kreditor, investor, dan pemangku kepentingan lainnya bergantung pada laporan keuangan, risiko audit dapat menimbulkan tanggung jawab hukum bagi kantor akuntan publik bersertifikat (CPA) yang melakukan pekerjaan audit.

Selama audit, auditor mengajukan pertanyaan dan melakukan pengujian terhadap buku besar dan dokumentasi pendukung. Jika ada kesalahan yang ditemukan selama pengujian, auditor meminta manajemen mengusulkan entri jurnal koreksi.

Pada akhir audit, setelah koreksi diposting, auditor memberikan opini tertulis apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material. Perusahaan audit memiliki asuransi malpraktek untuk mengelola risiko audit dan potensi tanggung jawab hukum.


Jenis Risiko Audit

Dua komponen risiko audit adalah risiko salah saji material dan risiko deteksi. Asumsikan, misalnya, sebuah toko peralatan olah raga besar memerlukan audit, dan perusahaan CPA sedang menilai risiko mengaudit inventaris toko tersebut.


Risiko Salah Saji Material

Risiko salah saji material adalah risiko bahwa laporan keuangan tidak benar secara material sebelum audit dilaksanakan. Dalam hal ini, kata “material” mengacu pada jumlah dolar yang cukup besar untuk mengubah pendapat pembaca laporan keuangan, dan persentase atau jumlah dolar bersifat subjektif. Jika saldo inventaris toko peralatan olahraga sebesar $1 juta salah sebesar $100.000, pemangku kepentingan yang membaca laporan keuangan mungkin menganggap jumlah tersebut material. Risiko salah saji material bahkan lebih tinggi jika pengendalian internal diyakini tidak memadai, yang juga merupakan risiko penipuan.

Risiko Deteksi

Risiko deteksi adalah risiko bahwa prosedur auditor tidak mendeteksi salah saji material. Misalnya, auditor perlu melakukan penghitungan fisik persediaan dan membandingkan hasilnya dengan catatan akuntansi. Pekerjaan ini dilakukan untuk membuktikan adanya persediaan. Jika sampel pengujian auditor untuk penghitungan persediaan tidak cukup untuk melakukan ekstrapolasi ke seluruh persediaan, risiko deteksi menjadi lebih tinggi.

Posting Komentar

0 Komentar