BISNIS

begini Cara Atasi Gangguan Gaib

 


HAL-hal gaib wajib kita imani karena memang benar adanya. Siapa pun bisa saja langsung terkena dampak dari gangguan gaib yang beraneka ragam bentuknya.

Di antaranya ada yang mengaku melihat penampakan, mencium bau-bauan yang tidak enak, atau mencium wewangian yang tidak jelas dari mana asalnya, suara-suara aneh dan misterius. Dan gangguan paling keras adalah kesurupan. Allah ta’ala berfirman:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا

“Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.” (QS. Al-Baqarah : 275)

Imam Al-Qurthubi menyatakan ketika menafsirkan ayat ini :

هذه الآية دليل على فساد إنكار من أنكر الصرع من جهة الجن ، وزعم أنه من فعل الطبائع وأن الشيطان لا يسلك في الإنسان ولا يكون منه مس

“Ayat ini menjadi dalil akan rusaknya pengingkaran dari orang yang tidak percaya terhadap fenomena kesurupan jin. Mereka menganggap bahwa itu hanya murni penyakit badan dan bahwasanya setan tidak bisa mengalir di dalam tubuh tubuh manusia serta tidak bisa merasuk ke dalam tubuhnya.” (Tafsir Al-Qurthubi : 3/355).

Tatkala kita melihat penampakan atau muncul gangguan berupa bau-bauan atau suara-suara maka kita berta’awwudz meminta perlindungan kepada Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman :

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Fushilat : 36).

Di antara doa yang bisa kita baca adalah lafadz ta’wudz yang biasa kita baca atau bisa juga kita membaca petikan ayat sebagai berikut :

رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ * وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ

“Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan setan dan aku berlindung kepada Engkau wahai Tuhanku dari kehadiran mereka kepadaku.” (QS Al-Mukminun : 97-98).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata ketika menafsirkan ayat ini :

أي : أعوذ بك من الشر الذي يصيبني بسبب مباشرتهم وهمزهم ومسّهم ، ومن الشر الذي بسبب حضورهم ووسوستهم ، وهذه استعاذة من مادة الشر كله وأصله
ويدخل فيها الاستعاذة من جميع نزغات الشيطان ، ومن مسّه ووسوسته ، فإذا أعاذ الله عبده من هذا الشر ، وأجاب دعاءه ، سلم من كل شر ، ووفق لكل خير

“Maknanya aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang menimpaku karena sebab gangguan langsung bangsa jin, bisikan mereka serta berlindung dari kesurupan jin. Serta berlindung dari keburukan karena kehadiran jin, was-was mereka dan ini merupakan perlindungan dari pokok keburukan serta intinya.

Termasuk juga di dalamnya perlindungan dari berbagai gangguan syaithan, dari kesurupan syaithan serta was-was nya syaithan. Apabila Allah ta’ala melindungi hamba-Nya maka mereka akan selamat dari keburukan dan diberikan taufik untuk melakukan banyak kebaikan.” (Tafsir As-Sa’di : 559).

Tatkala kita mendapati rekan kita kesurupan jin maka kita harus menyikapinya dengan tenang, tidak takut, tidak kalut, santai namun penuh waspada. Pastikan kita berada pada kondisi berwudhu dan berta’awudz meminta pertolongan kepada Allah dari gangguan jin.

Pegangilah dia agar tidak kemana-mena atau terjun yang mengakibatkan luka. Setelah itu kita oleskan minyak wangi kebagian hidung karena jin tidak suka dengan wewangian lantas bacakan adzan ke telinga orang yang kesurupan dengan suara keras sampai selesai.

Apabila ia menirukan adzan tersebut, teruskanlah mengumandangkan adzan dengan keras, nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;

ﺇِﺫَﺍ ﻧُﻮﺩِﻯَ ﺑِﺎﻷَﺫَﺍﻥِ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻟَﻪُ ﺿُﺮَﺍﻁٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻻَ ﻳَﺴْﻤَﻊَ ﺍﻷَﺫَﺍﻥَ

“Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut.” (HR Bukhari : 608, Muslim : 389).

Setelah agak siuman perintahkan ia untuk berta’awudz, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata :

إن الشيطان جاثم على قلب ابن آدم ، فإذا غفل وسوس ، وإذا ذكر الله خنس

“Sesungguhnya setan itu bertempat di jantung anak Adam ketika ia lalai atau was-was, apabila ia mengingat Allah maka ia akan sadar.” (Tafsir Ibnu Katsir : 4/575).

Atau kita bisa juga memegang kepalanya kemudian membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an terutama Al-Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas), ayat kursi atau surat Al-Baqarah. Diulang-ulang dan minimalisirlah komunikasi dengan jin karena sifat asli mereka adalah pendusta.

Jangan memperbanyak bicara dengan mereka, dan jangan menuruti kemauan mereka terlebih lagi kemauan yang dilarang oleh syariat seperti minta sesajen, minta makan, dan sebagainya. []

Posting Komentar

0 Komentar