BISNIS

daftar kampus terbaik, universitas ternama di lebak banten

 


Universitas Setia Budhi Rangkasbitung

Universitas Setia Budhi Rangkasbitung (disingkat sebagai USBR) adalah perguruan tinggi yang terdapat di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang didirikan pada tahun 2003[1]. Sebelumnya, Universitas Setia Budhi Rangkasbitung bernama STKIP Setia Budhi dan resmi berganti status dari Sekolah Tinggi Keguruan menjadi Universitas pada 6 Februari 2023 melalui SK 152/E/O/2023

Sejarah

Universitas Setia Budhi Rangkasbitung adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang terdapat di Kabupaten Lebak, Banten. USSB didirikan pada tahun 2003 oleh Yayasan Setia Budhi Rangkasbitung.

Yayasan Setia Budhi Rangkasbitung yang berdiri sejak tahun 1976. Sekolah Teknologi Menengah (STM) Setia Budhi Rangkasbitung senantiasa meluncurkan program pengabdiannya di dunia pendidikan dengan mencetak kader-kader pembangunan bangsa. Perubahan nama Sekolah Teknologi Menengah (STM) menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak merubah tujuan institusi bahkan menjadikan tujuan tersebut menjadi sebuah realita yang harus diraih

Seiring dengan waktu dan tuntutan akan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenaga kependidikan di kabupaten Lebak Provinsi Banten maka Yayasan Setia Budhi Rangkasbitung berupaya untuk dapat meneyelenggarakan program pendidikan yang lebih tinggi. Dengan berbekal SK. MENDIKNAS No. 47/D/O/2003, Yayasan Setia Budhi Rangkasbitung menyelenggarakan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang kemudian direlisasikan dengan didirikannya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung dengan 3 (tiga) program studi yang ditawarkan yakni Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (S1), Pendidikan Bahasa Inggris (S1) dan Pendidikan Sejarah (S1)

Dalam perkembangan terakhir, Sekolah Tinggi Keguruan menjadi Universitas pada 6 Februari 2023 melalui SK 152/E/O/2023

Fakultas dan Program Studi

USBR mencakup 11 Program Studi tingkat Sarjana (S1), yaitu:

-Teknik Kimia

-Teknik Industri

-Agribisnis

-Ilmu Administrasi Negara

-Ilmu Pemerintahan

-Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Terakreditasi BAN-PT)

-Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Terakreditasi BAN-PT)

-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Terakreditasi BAN-PT)

-Pendidikan Bahasa Inggris (Terakreditasi BAN-PT)

-Pendidikan Sejarah (Terakreditasi BAN-PT)

-Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Terakreditasi BAN-PT)


Lembaga dan Pusat Studi:

Lembaga Penelitan dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Link Diarsipkan 2019-08-27 di Wayback Machine.

-Badan Penjamin Mutu Akademik (BPMA)

-Banten Etnography Institute 

-Pusat Kajian Perempuan

-Banten Entrepreuneur Network

-Pusat Pengembangan Teknologi nformasi Kependidikan


Kegiatan Kemahasiswaan

Prestasi:

-Debat Bahasa Se-Jabotabek, Kantor Pusat Bahasa

-Duta Bahasa Prov. Banten

-Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Banten

-Pameran Inovasi Pendidikan

-Pentas Seni Pelajar/Mahasiswa

-Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional


Jaringan Kerjasama:

-Jaringan Peneliti dan Pengembangan Daerah Kabupaten Lebak (Jarlitbangda)

-Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak

-Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Prov. Banten

-Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Banten

-Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)

-Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)

-Dinas Pendidikan Prov. Banten

-Dinas Pemuda dan Olahraga Prov. Banten

-Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Banten

-Dinas Budaya dan Pariwisata Prov. Banten

-Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang, Kemdikbud RI


Dinamika Kampus:

-Kegiatan Mahasiswa

-Teater Gates

-TBM Kedai Proses

-Resimen Mahasiswa (Menwa) Maha Banten

-Semangat Mahasiswa Berwirausaha (Semaba)

-Keluarga Fotografi Mahasiswa (KFM)

-Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (Kumbila) Setia Budhi

-Tracking Wisata Sejarah (Trawis)

-Koperasi Mahasiswa (Kopma)

-Harapan dan Ungkapan Jantung Anak Negeri (HUJAN Comunity)


Universitas La Tansa Mashiro Rangkasbitung

Universitas La Tansa Mashiro tidak bisa lepas dari tokoh ulama Banten yang gontorian lulusan tahun 1965, KH. Drs. Ahmad Rifai Arif (Kyai Rifai). Beliau bersama keluarga besarnya mendirikan Pondok Pesantren Daar El-Qolam di Tangerang pada tahun 1968. Selang dua dekade, tepatnya tahun 1991, semangatnya membangun umat mendorong Kyai Rifai untuk mendirikan pondok pesantren kedua bernama Pondok Pesantren La Tansa di daerah pegunungan Parakansantri, tepatnya di kabupaten Lebak Banten yang berbatasan dangan kabupaten Bogor Jawa Barat. Jarak Daar El-Qolam - La Tansa terpaut puluhan kilometer. Jauhnya letak pondok keduanya ini menandakan akan ada hal baru yang ingin beliau nyatakan.

Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren La Tansa tidak persis sama dengan sejarah berdirinya pondok pertamanya, Daar El-Qolam. Terbaca lebih komplek, universal, dan holistik mencakup sekaligus dipersiapkan untuk menjawab problematika dan dinamika kehidupan masyarakat muslim di dunia. La Tansa merupakan projek besar dari hadirnya ide besar yang Kyai Rifai "pupuk" sejak muda. Proyeksi pembangunan La Tansa tidak berhenti pada pendidikan dasar dan menengah sebagaimana umumnya pondok pesantren di Tanah Air, namun linear dengan pendidikan tinggi setingkat universitas. Itulah mengapa gedung besar yang dibangun pada fase awal di Pondok Pesantren La Tansa bernama "Unilam" (akronim "Universitas La Tansa Mashiro") sebagai bentuk keyakinan akan lahirnya sebuah universitas.

Sebagai informasi, nama "La Tansa Mashiro" berasal dari bahasa Arab yang berarti "Jangan Lupa Tempat Kembali". Mengandung makna filosofis bagi berdirinya UNILAM, bahwa kita semua sebagai makhluk dan hamba Allah swt hendakanya dalam menjalani kehidupan menyadari bahwa setiap manusia pasti akan bertemu dengan ajalnya yaitu kematian. Hakikat kematian adalah kembali kepada Allah swt untuk diminta pertanggungjawaban atas amal perbuatan kita selama hidup di dunia. Pertanyaannya, mati dan kembalinya seperti apa dan bagaimana? Tentu saja kembali dalam keadaan bertakwa karena takwa adalah sebaik-baiknya bekal kehidupan di dunia dan kelak di akhirat sebagai hari pembalasan. 

Itulah cita-cita luhur sekaligus fondasi Tri Dharma UNILAM yang ditanamkan oleh pendiri tiga dekade yang lalu. Civitas Unilam wajib memiliki cara berfikir yang integrated dalam memandang realitas bahwa kehidupan dunia akan sangat berdampak ukhrowi. Terminologi takwa pun tidak melulu kesalehan secara spiritual, namun dapat dimafestasikan dalam aktivitas dan dinamika yang bersifat materil. Terlibat aktif dalam proses kepemimpinan dan pembangunan masyarakat di lingkungan sekitar atau bahkan dalam skala nasional, selama berbasiskan pada iman kepada Allah swt, maka itulah takwa yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

Lahir dari Rahim Pondok Pesantren La Tansa

Dua tahun pasca beroperasinya Pondok Pesantren La Tansa, tepatnya tahun 1993, Kyai Rifai memulai debutnya di dunia perguruan tinggi. Berkat dukungan sahabat-sahabat akademiknya, Kyai Rifai memproklamirkan UNILAM sebagai nama perguruan tinggi yang baru saja beliau dirikan. Di gedung UNILAM itulah para mahasiswa yang sebagian besarnya berasal dari guru pengabdian Pondok Pesantren La Tansa memulai perkuliahan. Para dosen yang mengajar di Unilam saat itu adalah sahabat-sahabat beliau yang merupakan para akademisi kampus almamaternya IAIN Serang dan kampus lainnya di Jakarta. Setiap kali mengajar, mereka menyusuri jalan panjang dan berkelok dari kota Serang ke Parakansantri yang kurang lebih berjarak 70 km. 

Sebagai bentuk apresiasi perlu kiranya disebutkan di sini nama-nama sahabat Kyai Rifai yang terlibat dalam pertemuan kali pertama yang membahas rencana pendirian UNILAM, antara lain: Drs. MA. Tihami, MA, Drs. Najmuddin, Drs. H.E. Syibli Syarjaya, dan Drs. M. Hudori. Di hadapan merekalah Kyai Rifai mengutarakan rencana besarnya mendirikan UNILAM. Meskipun akan membutuhkan biaya besar dan proses yang panjang, namun semua itu tidak melemahkan tekad kuatnya. Pertemuanpun berakhir dengan kesimpulan perlunya team work yang mengurus proses perizinan universitas. Belakangan tim tersebut diberi nama Panitia Sembilan karena terdiri dari sembilan orang pilihan Kyai Rifai untuk menjalankan misinya tersebut. 

Tidak lama sejak pertemuan, Panitia Sembilan yang diketuai Drs. MA. Tihami pun langsung bergerak. Rapat Panitia seringkali dilakukan secara marathon di tiga tempat; di Pondok Pesantren La Tansa, di Serang, dan di kediaman Kyai Rifai di Daar El Qolam Tangerang. Kala itu forum menyepakati 6 (enam) fakultas, antara lain: (1) Fakultas Dakwah, (2) Fakultas Ekonomi, (3) Fakultas Sastra, (4) Fakultas Pertanian, (5) Fakultas Hukum, dan (6) Fakultas Keguruan. Setelah melewati berbagai proses verifikasi, keenam fakultas tersebut mengerucut menjadi hanya tiga fakultas; yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Agama Islam, dan Fakultas Teknologi Pertanian. Ketatnya proses perizinan dan masalah ketesediaan infrastruktur, UNILAM hingga dilaksanakannya penerimaan mahasiswa baru pada tahun akademik 1993-1994 hanya menyediakan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Agama Islam dengan rektor pertamanya bernama Prof. Dr. H. Abdurrahman Partosentono.

Proses perkuliahanpun berjalan meski hanya dengan dua fakultas yang pada perkembangannya kemudian menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) jurusan manajemen dan Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang kemudian menjadi Sekolah Tingg Agama Islam (STAI). Pada tahun 1996, kampus UNILAM berpindah dari Pondok Pesantren La Tansa di Parakasantri ke Rangkasbitung yang merupakan Ibu Kota kabupaten Lebak. Babak baru perjuangan UNILAM dimulai saat berdomisili di pusat kota kecil ini. Meskin belum resmi menjadi universitas, animo masyarakat cukup baik terhadap perguruan tinggi yang baru seumur jagung. Jumlah mahasiswa STIE terdata tahun 1996 sebanyak 68 orang, sedangkan STAI sebanyak 9 orang. Jumlah itu terus bertambah setiap tahunnya setelah dilakukan penambah program studi yang diminati masyarakat. 

Tidak lama setelah kepindahan kampus UNILAM, Bapak Pendiri Kyai Rifai menghembuskan nafas terakhirnya di Gintung Tangerang pada tahun 1997. Beliau meninggalkan karya-karya besar yang telah dirasakan umat, terutama UNILAM yang mulai mendapat kepercayaan masyarakat. Namun demikian perjuangan membesarkan UNILAM tidak boleh surut. Meski sempat lesu dan dirundung pesimisme dalam beberapa waktu pasca wafatnya Bapak Pendiri, UNILAM yang kemudian dikenal dengan nama Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro Rangkasbitung kembali bergeliat. Atas dukungan keluarga besar Bapak Pendiri, Soleh Rosyad didapuk untuk mengomandoi proses pengembangan kampus UNILAM. Sebagai seorang suami dari putri tertua Kyai Rifai, kesempatan berinteraksi Soleh dengan Sang Pendiri sangat intens. Artinya pesan-pesan perjungan dan harapan besar Kyai Rifai terhadap beberapa lembaga yang didirikannya, termasuk UNILAM sebagai cita-cita besar, banyak terserap olehnya dengan baik. 


Seperti Kapal Pecah

Komplek kampus UNILAM di Rangkasbitung pada akhir abad 20 itu belum tampak seperti kampus pada umumnya. Masyarakat sekitar tidak percaya akan berdiri kampus di tengah semak belukar, sawah dan rawa di bilangan Pasir Jati Rangkasbitung. Yang ada mereka menyebutnya "kapal pecah" bagi gedung yang saat itu baru satu lantai berlumut dengan acungan tiang besi behel dengan material papan berserakan di bakal lantai dua yang tak kunjung dibangun. Ruas jalan yang melintasi halaman kampus masih jauh dari kata mulus, lengang dan mencekam bila sudah datang waktu senja karena persis di seberang jalan terdapat komplek pemakaman. Suasana kampus terasa ramai hanya pada jam-jam kuliah pagi dan siang hari, itupun dengan jumlah mahasiswa yang tidak lebih dari 80 orang. Malam harinya, komplek kampus tak ubahnya rumah angker yang sudah lama ditinggal penghuninya.    


Namun berkat kesabaran, ketekunan, komitmen, dan konsistensi para pewaris nilai-nilai perjuangan Kyai Rifai dalam membangun UNILAM, kampus ini berhasil melewati masa-masa kritis. Secara perlahan, keraguan masyarakat terhadap eksistensi UNILAM terjawab satu per satu. Luas lahan kampus yang awalnya tidak begitu luas berkembang hingga belasan hektar, hampir melingkupi daratan delta Sungai Ciujung. Gedung utama kampus yang tadinya lusuh berubah wujud menjadi tertata enak dipandang dan pembangunan berangsur sempurna hingga tiga lantai. Ruas jalan bypass yang dulunya sepi beranjak ramai karena hilir mudik mahasiswa yang sudah mulai berdatangan. Terjadi konsenstrasi massa kampus mengundang pelaku usaha kecil dan menengah local berjibaku mengadu nasib. Kampus UNILAM pun semakin menemukan dinamikanya, terutama setelah dibangunnya masjid kampus kemudian hadirnya asrama putri Akademi Kebidanan.


Selain proses perluasan lahan dan pembangunan infrastruktur, UNILAM di lima tahun pertama Abad 21 menunjukkan eksistensinya dengan berupaya menambah program studi untuk melengkapi STIE dan STAI yang sebelumnya sudah establish. Berdirinya Akademi Kebidanan (Akbid) La Tansa Mashiro pada tahun 2006 terhitung membawa berkah bagi UNILAM. Kampus Akbid yang berasrama ala pesantren di lingkungan kampus UNILAM memberikan nilai tambah (value added) bagi pengetahunan dan wawasan kemandirian, keislaman, dan kebahasaan bagi mahasiswi-mahasiswinya. Belum lagi antusiasme masyarakat terhadap pendidikan kebidanan kala itu membuat Akbid dapat berperan aktif memberikan daya dorong bagi perjalanan UNILAM selanjutnya. Tiga perguruan tinggi; STIE, STAI dan Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro bahu membahu mengembangkan diri dan senantiasa berupaya membangun lahan perjuangan baru yang lebih akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat. Setealah menanti selama dua belas tahun lamanya, ketiga lembaga itu berhasil melahirkan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada 2018.

Dengan empat lembaga pendidikan tinggi di Yayasan La Tansa Mashiro yang kala itu diketuai oleh Hj. Ernawati Sulhatul Imama, M.Pd.I, keinginan untuk menggabungkannya menjadi universitas semakin kuat. Dibentuklah tim akselerasi penggabungan keempat lembaga tersebut untuk memproses perizinan ke Kemenristekdikti. Alhasil dengan kerja keras tim akselerasi dan dukungan yayasan, status universitas pun dengan izin Allah swt dapat diraih pada Januari tahun 2023. Rapat Yayasan La Tansa Mashiro menetapkan nama universitas tetap menggunakan Unilam sebagai warisan nilai perjuangan Bapak Pendiri dan menetapkan Dr. KH. Soleh, MM sebagai Rektor pertamanya.    

Beradasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 97/E/O/2023 tentang Izin penggabungan Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan La Tansa Mashiro, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi La Tansa Mashiro menjadi Universitas La Tansa Mashiro, perguruan tinggi la tansa mashiro relah resmi menjadi Universitas dan hari ini sudah hampir satu tahun berjalan.

kenapa universitas di lebak banten sedikit ?

niversitas: Tempat Berkembang dan Menemukan Jati Diri

Hai teman-teman! Kali ini kita akan membahas tentang salah satu institusi pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan kita, yaitu universitas. Universitas merupakan tempat di mana kita bisa mengejar impian, mendapatkan ilmu pengetahuan, dan menemukan jati diri kita.

Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi yang menawarkan beragam program studi. Di Indonesia, terdapat banyak universitas yang tersebar di berbagai daerah. Setiap universitas memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. Beberapa universitas terkenal di Indonesia antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada.

Pertama-tama, mari kita bahas mengenai manfaat dari kuliah di universitas. Salah satu manfaat utamanya adalah mendapatkan pendidikan yang lebih mendalam dan spesifik sesuai dengan minat kita. Di universitas, kita dapat memilih program studi yang sesuai dengan passion dan bakat kita. Misalnya, jika kita memiliki minat dalam bidang teknologi, kita dapat memilih jurusan teknik informatika atau teknik elektro. Sedangkan jika kita tertarik dengan dunia bisnis, kita dapat memilih jurusan manajemen atau akuntansi.

Selain itu, kuliah di universitas juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri secara pribadi. Kita akan bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda. Interaksi dengan teman-teman sekelas dan dosen akan membantu meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi kita. Selain itu, di universitas juga terdapat berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat kita ikuti. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mengasah keterampilan kepemimpinan dan berkolaborasi dengan orang lain.

Universitas juga merupakan tempat di mana kita bisa mengejar impian kita. Banyak orang yang bermimpi menjadi dokter, insinyur, atau pengusaha sukses. Di universitas, kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai impian tersebut. Tidak hanya itu, universitas juga memberikan akses ke jaringan dan kesempatan kerja yang lebih luas. Banyak perusahaan dan organisasi yang bekerja sama dengan universitas untuk mencari calon pekerja yang berkualitas.

Namun, kuliah di universitas bukanlah semata-mata tentang belajar dan mendapatkan gelar. Universitas juga merupakan tempat di mana kita bisa menemukan jati diri kita. Saat kuliah, kita akan diajak untuk berpikir kritis, menganalisis berbagai masalah, dan mencari solusi. Kita akan belajar tentang nilai-nilai, etika, dan tanggung jawab sebagai seorang individu dan anggota masyarakat. Universitas akan membantu mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif kita, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Selain itu, di universitas kita juga akan bertemu dengan dosen-dosen yang ahli di bidangnya. Mereka akan menjadi mentor dan pembimbing dalam perjalanan kita mengejar ilmu pengetahuan. Kita dapat memanfaatkan keahlian mereka untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam dan memperluas jaringan profesional kita. Dosen-dosen juga akan membantu kita dalam mengembangkan bakat dan minat kita melalui penelitian dan proyek-proyek akademik.

Tentu saja, kuliah di universitas juga memiliki tantangan dan tanggung jawabnya sendiri. Kita harus belajar dengan tekun, menghadapi tugas-tugas yang menantang, dan menghadiri kuliah-kuliah secara teratur. Namun, semua itu adalah bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri kita. Dengan semangat dan dedikasi, kita akan mampu melewati semua tantangan tersebut dan meraih kesuksesan di masa depan.

Jadi, teman-teman, universitas adalah tempat yang sangat penting dalam perjalanan pendidikan kita. Di sini, kita bisa mengejar impian, mendapatkan ilmu pengetahuan, dan menemukan jati diri kita. Universitas memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri secara pribadi dan profesional. Mari manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan berusaha untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya kuliah di universitas. Terima kasih telah membacanya!

Posting Komentar

0 Komentar